Selasa, 17 Februari 2015

Tanam jamur di rumah dengan mudah

Yuk tanam jamur sendiri di rmh. Caranya gampang:
1. 79% serbuk kayu + 20% dedak (boleh diganti tepung jagung, tepung beras, dll) + 1% kapur/gipsum
2. Aduk rata dan tambahkan air sampai kadar air serbuk kayu menjadi 65-70%
3. Sterilkan dgn menggunakan dandang atau panci presto (dgn cara dikukus)
4. Dinginkan dan masukkan kembali ke dlm ember yg di telah disemprotkan alkohol 70%
5. Masukkan benih jamur 3% dr bobot media
6. Aduk dgn menggunakan sendok atau tangan yg bersih
7. Tempatkan pd tempat apa saja yg kamu suka tp hrs ada lubang utk tempat bernafas miselia jamur
8. Tunggu 20-25 hari, keluar deh bakal jamurnya


Selamat mencoba!!!








Selasa, 01 Oktober 2013

Bibit Jamur

Flammulina veltipes (Enokitake), Grifola frondosa (Maitake), Pleurotus eryngii (king oyster), Hypsizigus marmoreus (bunashimeji), Auricularia auricula-judae (jamur kuping).
Apabila ada yang ingin memesan, hubungi saya di no HP 081388632022 dan Email: afrida.sitompul0214@gmail.com

Afrida, PhD
 

Jumat, 20 September 2013

Produksi Jamur Shitake pada Media Log

Kegiatan inokulasi jamur shitake pada media log ini biasa dilakukan oleh grup laboratorium saya menjelang musim panas. Photo-photo ini saya ambil ketika saya masih sekolah di Jepang. Kegiatan ini seperti kegiatan rutin untuk anak-anak anggota baru pada lab saya. Setiap tahunnya pasti ada mahasiswa baru, sehingga agar mereka memiliki kecintaan pada bidang yang mereka tekuni yaitu di Lab Forest Biology Resource maka kegiatan tahunan ini dilakukan. Bisa dilihat di photo masih ada sisa-sisa salju.

Ada dua jenis bibit yang biasa digunakan yaitu bibit dalam bentuk kayu kapsul (botol atas) dan bibit serbuk kayu (botol bagian bawah). Bibit ini dibeli pada perusahaan khusus yang memproduksi bibit. Perusahaan ini memiliki lisense dalam produksi bibit. Bibit yang dijual adalah bibit yang sudah teruji dan memiliki kualitas yang baik. Pada setiap botol tertulis kode jamur, tanggal pembuatan, dan tanggal kadaluarsa.

Contoh bibit jamur pada kayu yang telah dibentuk meirip kapsul. Panjangnya kira-kira 2 cm dan lebarnya antara 0,1-0,3cm.

Pertama-tama log dibor dengan ukuran tidak jauh berbeda ukurannya dari bibit yang digunakan. Setiap log di bor pada 3 sisi log. Dari satu lubang bor ke lubang berikutnya berjarak 10-15 cm.

Untuk bibit yang berbetuk kapsul, diambil satu per satu dengan tangan (tidak steril) dan di palu ke dalam lubang yang telah di bor sebelumnya. Semua lubang terinokulasi bibit.

Untuk bibit berbentuk serbuk kayu, dipakai alat seperti pada photo. Alat ini terbuat dari tembaga yang ujung atasnya bisa ditekan dengan fleksibel agar bibit serbuk kayu yang ditancapkan ke dalam botol bisa keluar ketika bibit diinokulasi pada lubang log.

Pertama-tama alat yang terbuat dari tembaga ditancapkan ke dalam botol yang berisi bibit serbuk kayu. Bibit serbuk kayu akan tertahan di dalam lubang tembaga. Pengambilan bibit ini secara non-aseptis (tidak steril)

Alat tembaga yang telah berisi bibit serbuk kayu ditancapkan ke dalam log sambil menekan ujung atas tembaga, agar semua bibit serbuk kayu pindah ke dalam lubang log.

Tahap selanjutnya adalah mencairkan lilin. Ini berfungsi untuk menutupi lubang-lubang kayu yang telah diinokulasi bibit jamur agar tidak terkontaminasi ataupun di ganggu serangga.

Log yang telah diinokulasikan bibit jamur, permukaan lubang tersebut diolesi dengan lilin cair dengan cara memakai kuas. Lilin ini akan menutupi lubang-lubang tersebut dengan baik.

Beberapa bulan kemudian, bibit jamur yang diinokulasikan ke media log akan berubah menjadi jamur shitake.

Kegiatan ini cukup menyenangkan bagi mahasiswa terutama setelah melihat hasil jamur yang tumbuh pada log. Biasanya setelah jamur dipanen, kita akan masak bersama-sama di lab menikmati hasil panen yang ada.

In memory, Sapporo, Japan.

Afrida Sitmpul, PhD.










Rabu, 03 Juli 2013

Pembuatan media F1 dan F2 dari jagung

Bismillahirrohmanirrohim

Setelah saya menuliskan bagaimana cara membuat PDA (potato dextrose agar) dan cara mengisolasi jamur dari jaringan tubuh buah, sekarang saya akan melanjutkan cara pembuatan media bibit turunan yang biasa disebut F1 dan F2. Media untuk ini biasanya dipilih di media biji-bijian karena kandungan proteinnya yang tinggi sehingga memudahkan miselia jamur untuk tumbuh. Banyak sekali jenis biji-bijian yang bisa digunakan mulai dari padi, jagung, kacang hijau, jawawut, gandum, dsb. Kali ini saya akan memaparkan bagaimana cara pembuatan media F1 dan F2 dari jagung. Cara sbb;

1. Kualitas jagung akan menentukan hasil bibit yang baik. Jangan pilih jagung yang busuk, kering, dan sudah menyusut.
2. Rendam jagung semalam (baiknnya dengan air mendidih), ini berfungsi untuk mengangkat kotoran yang ada di jagung termasuk mengangkat spora-spora jamur yang menempel pada jagung. Kemudian, dengan merendam jagung akan mempermudah dalam pemasakan.
3. Cuci bersih jagung sampai semua kotoran terangkat dan warna cucian menjadi bening.
4. Rebus jagung sampai setengah matang. Hindari jagung matang atau pecah karena dengan pecahnya jagung akan mempermudah akses makanan untuk jamur dan bakteri pengkontaminasi. Untuk mengetahui jagung yang diinginkan, tekan jagung dengan menggunakan jari jempol dan telunjuk, apabila jagung bagian luar agak lunak semantara bagian dalam agak keras, itu kondisi jagung yang baik untuk media bibit.
5. Tiriskan jagung sampai tidak ada lagi air yang menetes.
6. Untuk mengurangi kelebihan air pada jagung, jemurlah jagung di bawah sinar matahari kira-kira 1 jam apabila matahari terik. Kadar air yang diinginkan dari jagung adalah 50-60%.
7. Setelah kadar air tercapai, campurkan  jagung dengan 1% gipsum. Fungsi dari gipsum adalah untuk memberikan mineral yang dibutuhkan selama pertumbuhan jamur, mengatur pH, dan juga untuk membuat bibit lebih mudah dipisahkan biji per biji sewaktu pembibitan.
8. Media bibit F1 dan F2 siap untuk dimasukkan ke dalam botol  atau plastik.

Catatan: Biasanya saya menambahkan serbuk kayu ke media jagung dengan perbandingan 1:10 (kayu:jagung). Ini berfungsi untuk tetap menstimulasi metabolisme sekunder jamur agar tetap aktif, termasuk didalamnya mengaktifkan enzim pendegradasi lignin. Disamping itu, penambahan serbuk kayu ini akan mempermudah jamur beradaptasi ketika dipindahkan ke baglog.

Saya sangat senang apabila ada yang ingin berdiskusi mengenai jamur dan budidayanya. Silahkan kirim Email dengan bahasa indonesia yang baik dan sopan ke afrida.sitompul0214@gmail.com

Afrida


Informasi

Karena adanya gangguan dengan alamat Email saya sebelumnya, sehingga saya membuat harus membuat alamat baru. Silahkan mengirimkan pertanyaan atau ingin diskusi mengenai jamur ke afrida.sitompul0214@gmail.com atau bisa telepon dan sms saya ke 081388632022. Mohon kiranya mengirim pesan dengan bahasa Indonesia yang baik dan dapat dimengerti serta santun.

Terima kasih

Afrida

Minggu, 03 Februari 2013

Training untuk pembuatan bibit jamur (F0, F1, F2) dan baglog (media tumbuh jamur)

Apabila anda ingin melakukan sesuatu tentunya sebaiknya anda memiliki ilmu yang cukup. Begitu juga bagi anda yang ingin melakukan budidaya jamur, sebaiknya anda harus tahu ilmu dasar, teori, dan prakteknya. Apabila anda tertarik ingin menambah wawasan anda dibidang budidaya jamur, saya menawarkan training tentang pembuatan bibit jamur dan juga pembuatan baglog. Disamping training, saya juga menawarkan menjadi konsultan untuk pertanian jamur anda. Memberikan nasehat dan saran untuk anda yang ingin memiliki pertanian jamur sendiri. Hubungi di 081388632022 dan Email: afrida_sitompul@yahoo.com

Jual baglog terutama untuk wilayah Kalimantan

Saya bekerjasama dengan salah satu petani jamur di Balikpapan, menawarkan penjualan baglog untuk wilayah Kalimantan terutama Kalimantan Timur. Harga untuk 1 baglog adalah Rp 5000. Tetapi apabila pemesanan dalam partai besar, akan diberikan potongan harga. Harga diatas belum termasuk ongkos kirim. Segera hubungi saya di 081388632022 atau Email: afrida_sitompul@yahoo.com

Tips bagi anda pemula dalam budidaya jamur: Sebaiknya anda membeli baglog dari petani jamur yang sudah berpengalaman disekitar anda. Dan belilah baglog yang telah ditumbuhi miselia 80-100%. Karena ini akan lebih menjamin baglog tidak terkontaminasi.