Bismillahirrohmanirrohim
Setelah saya menuliskan bagaimana cara membuat PDA (potato dextrose agar) dan cara mengisolasi jamur dari jaringan tubuh buah, sekarang saya akan melanjutkan cara pembuatan media bibit turunan yang biasa disebut F1 dan F2. Media untuk ini biasanya dipilih di media biji-bijian karena kandungan proteinnya yang tinggi sehingga memudahkan miselia jamur untuk tumbuh. Banyak sekali jenis biji-bijian yang bisa digunakan mulai dari padi, jagung, kacang hijau, jawawut, gandum, dsb. Kali ini saya akan memaparkan bagaimana cara pembuatan media F1 dan F2 dari jagung. Cara sbb;
1. Kualitas jagung akan menentukan hasil bibit yang baik. Jangan pilih jagung yang busuk, kering, dan sudah menyusut.
2. Rendam jagung semalam (baiknnya dengan air mendidih), ini berfungsi untuk mengangkat kotoran yang ada di jagung termasuk mengangkat spora-spora jamur yang menempel pada jagung. Kemudian, dengan merendam jagung akan mempermudah dalam pemasakan.
3. Cuci bersih jagung sampai semua kotoran terangkat dan warna cucian menjadi bening.
4. Rebus jagung sampai setengah matang. Hindari jagung matang atau pecah karena dengan pecahnya jagung akan mempermudah akses makanan untuk jamur dan bakteri pengkontaminasi. Untuk mengetahui jagung yang diinginkan, tekan jagung dengan menggunakan jari jempol dan telunjuk, apabila jagung bagian luar agak lunak semantara bagian dalam agak keras, itu kondisi jagung yang baik untuk media bibit.
5. Tiriskan jagung sampai tidak ada lagi air yang menetes.
6. Untuk mengurangi kelebihan air pada jagung, jemurlah jagung di bawah sinar matahari kira-kira 1 jam apabila matahari terik. Kadar air yang diinginkan dari jagung adalah 50-60%.
7. Setelah kadar air tercapai, campurkan jagung dengan 1% gipsum. Fungsi dari gipsum adalah untuk memberikan mineral yang dibutuhkan selama pertumbuhan jamur, mengatur pH, dan juga untuk membuat bibit lebih mudah dipisahkan biji per biji sewaktu pembibitan.
8. Media bibit F1 dan F2 siap untuk dimasukkan ke dalam botol atau plastik.
Catatan: Biasanya saya menambahkan serbuk kayu ke media jagung dengan perbandingan 1:10 (kayu:jagung). Ini berfungsi untuk tetap menstimulasi metabolisme sekunder jamur agar tetap aktif, termasuk didalamnya mengaktifkan enzim pendegradasi lignin. Disamping itu, penambahan serbuk kayu ini akan mempermudah jamur beradaptasi ketika dipindahkan ke baglog.
Saya sangat senang apabila ada yang ingin berdiskusi mengenai jamur dan budidayanya. Silahkan kirim Email dengan bahasa indonesia yang baik dan sopan ke afrida.sitompul0214@gmail.com
Afrida
Salam kenal ibu Afrida, infonya sangat bermanfaat..
BalasHapusMenurut ibu, bibit full jagung dengan jagung ditambah serbuk, bagus mana? dan apa akan berpengaruh terhadap hasil akhir?
Terima kasih.
http://oemahjamur.blogspot.com/
Menurut saya, media jagung yang ditambahkan media serbuk kayu akan lebih baik. Ini akan merangsang jamur untuk menghasilkan enzim ligninolitik (MnP, lakase, dan LiP). Enzim ini hanya diproduksi jamur secara berlimpah apabila jamur ditumbuhkan pada media yg mengandung kayu. Kemudian, dengan memberi sedikit serbuk kayu pada media jagung, juga akan membantu jamur lebih mudah beradaptasi/tumbuh dalam media baglog.
HapusTerima kasih atas pertanyaannya dan semoga jawaban saya bermanfaat.
Terimakasih, sangat bermanfaat bagi petani jamur pemula seperti saya..
BalasHapusMau tanya lagi bu, beberapa petani dalam pembuatan baglog, mencampur media dengan pupuk kimia, yang biasa digunakan adalah tsp dan npk, pertanyaan saya.. apakah penggunaan pupuk tersebut menjadikan jamur tiram tidak organik lagi? dan apakah bermanfaat bagi jamur? karena yang saya tahu bahwa jamur hanya menyerap bahan organik, melalui miselium...
Terimakasih.
Saya kurang setuju dengan pemanfaatan pupuk krn petani kalau menambah ke media suka berlebihan. Sehingga jamur yg dihasilkan setelah panen atau bbrp hari setelah panen berbau amonia (bau yg tdk enak). Jamur tiram memang membutuhkan nitrogen tp konsentrasinya rendah.
BalasHapusMasukkan yg bermanfaat bagi pemula yg seperti saya.
BalasHapusBu saya mau menanyakan perbedaan kapur pertanian dan kapur bangunan?
Kemudian untuk media baglog menggunakan kardus bekas apakah bisa?? Jika bisa apa dan berapa perbandingan penggunaan.
Dan satu lagi bu....apakah penggunaan media jagung selain direbus seperti di rendam saja dapat digunakan?????
email yusua.arius@gmail.com
terimakasih .. ilmu yang bermanfaat
BalasHapusilmu yang berguna
BalasHapusBU MAU NYANA SAAT PEMBUATAN f0 KOSERING GAGAL YA BU APA KARENA SAYA MEMAKE GULA BISA BU MOHON SOLUSINYA BU... MOHON IMAEL KE "TYOPRAS04@YAHOO.COM
BalasHapusMakasih artikel nya sangat membantu untuk mencoba nya, semoga mendapat balasan dari yang maha kuasa, amiin
BalasHapus