Sebelumnya saya pernah menulis tentang budidaya jamur tiram secara umum. Pada kesempatan ini saya akan coba membahas budidaya jamur tiram untuk daerah panas. Tulisan ini berdasarkan pengalaman saya yang tinggal di Balikpapan yang terkenal dengan panas, dataran rendah (pinggir pantai), dan memliki kelembapan tinggi (75-90%).
Seperti kita ketahui, bahwa jamur menyukai kondisi yang lembab tetapi kering. Miselia jamur tiram dapat tumbuh pada suhu antara 27-28 derajat celcius dengan kelembaban 80-90%. Untuk pembentukan tubuh, jamur tiram tidak begitu tergantung kepada suhu, tetapi sangat bergantung pada kelembaban, baiknya antara 95-99%. Disamping kelembaban, pembentukan tubuh buah memerlukan ketersedian oksigen. Untuk mendapatkan oksigen, baiknya petani membuat sebaik mungkin sirkulasi udara yang baik pada kumbung.
Apabila suhu sekitar 30 derajat dan kelembaban dibawah 80%, kemungkinan produksi pembentukan tubuh buah akan menurun. Oleh sebab itu, baiknya para petani harus memodifikasi kumbungnya dengan cara membuat saluran air disekitar kumbung. Agar murah, bisa menggunakan bambu. Alternatif lain, bisa membuat kolam-kolam kecil di bawah rak.
Dari uraian singkat diatas, ada dua hal yang harus sangat diperhatikan petani jamur daerah panas, yaitu:
1. kelembaban (90-99%)
2. Ketersedian Oksigen (sirkulasi kumbung yang baik)