Kita bisa mendapatkan bibit F0 dari jaringan tubuh buah jamur dan spora. Masing-masing ada keunggulan dan kelemahan membuat bibit dari jaringan tubuh buah jamur dan spora, antara lain:
- Keunggulan membuat bibit dari jaringan tubuh buah jamur: lebih mudah dan praktis. Apabila jamur yang diambil jaringannya dari species yang unggul, maka turunan berikutnya juga akan unggul.
Kelemahannya: apabila jamur yang diambil jaringannya dari species yang tidak bagus, maka turunannya juga akan tidak bagus.
-Keunggulan membuat bibit dari spora: Bisa menghasilkan keturunan yang berbeda dari induknya dan juga bisa lebih baik.
Kelemahannya: Bisa menghasilkan keturunan yang tidak kurang bagus dari induknya. Mengembangkan F0 dari spora lebih rentan untuk kontaminasi disaat pengisolasian dan lebih rumit dibandingkan teknik jaringan.
Dari alasan di atas, maka F0 lebih banyak dikembangkan dari jaringan tubuh buah jamur (teknik jaringan).
Teknik isolasi tubuh buah jamur dari jaringan;
1. Penyedian media PDA, pada postingan sebelumnya saya telah menulis cara membuat PDA sendiri. Tetapi sebagai saran, apabila anda ingin serius untuk mendapatkan bibit F0 yang baik, saya lebih menyarankan untuk menggunakan media PDA instant yang bisa dibeli supplier-supplier alat-alat dan bahan mikrobiologi. Atau apabila anda ingin membelinya dalam skala kecil, anda bisa menghubungi saya. Harga PDA instant bervariasi mulai 800.000 (buatan India) sampai jutaan. Umumnya ukurannya 500 gram PDA. Dengan berat 500 gr, kita bisa membuat 12,8 L media. Saya menyarankan media instant karena komposisinya lebih tepat untuk menstimulasi pertumbuhan jamur dan tentunya lebih praktis.
2. Penyediaan alat petri dish (dalam bahasa indonesia cawan petri. Saya lebih menyarankan pembuatan F0 pada cawan petri dibandingkan di dalam botol-botol. Hal ini disebabkan, karena apabila menggunakan botol akan lebih rumit untuk mendapatkan F0 yang murni atau bebas dari bakteri atau jamur pengkontaminasi.
3. Teknik pengisolasian;
- Bersihkan meja atau laminar atau tempat anda bekerja dengan menyemprotkan alkohol 70% alkohol. Kemudian lap dengan lap bersih, kalau bisa lap yang telah disterilkan terlebih dahulu, atau lap dengan menggunakan tissue. Jangan lupa untuk menyemprot alat-alat yang akan anda gunakan seperti bunsen, scalpel, atau pinset dengan menggunakan alkohol 70%. Tuangkan sekitar 10-20 ml alkohol 95% ke botol atau wadah kecil untuk menempatkan scapel atau pinset.
- Isilah bunsen dengan spritus sebagai bahan bakar.
- Semprot bagian luar jamur dengan alkohol 70%. Lalu bekerjalah dengan dengan api bunsen. Belah dualah secara berlahan tubuh buah jamur. Kemudian ambillah bagian tengahnya (kira-kira 0,1-0,3 cm) dengan scalpel atau pinset. Taruh diatas media agar yang telah di tuang ke dalam cawan petri. Dalam satu cawan petri, bisa di taruh 4-5 titik jaringan jamur. Tutup cawan petri dengan tututpnya dan balut bagian sisi luar cawan petri dengan wrapping atau micropore. Inkubasi pada suhu kamar 25-30 derajat celcius dan tunggu 3-4 hari.
- Begitu jamur sudah tumbuh dari jaringan jamur, ambillah sedikit bagian miselia jamur yang tumbuh (1x1 cm) dan tempatkan pada cawan petri baru yang telah mengandung media PDA dan inkubasi pada suhu kamar untuk 5-7 hari. Setelah tumbuh dan tidak ada kontaminasi, F0 siap untuk dikembangkan untuk bibit F1 pada media biji-bijian.
Teknik pengisolasian yang saya tulis ini berdasarkan pengalaman saya mengembangkannya di lab mikrobilogi dan di rumah. apabila anda belerja di rumah, anda bisa menggunakan panci presto sebangai pensterilisasi. Untuk membuat media PDA dengan panci presto, setelah panci bener-benar panas yaitu pada saat uap banyak keluar, tunggulah sekitar 30 menit. Setelah itu, matikan kompor dan tunggu sampai suhu 40 derajat celcius.
Silahkan hubungi saya di afrida_sitompul@yahoo.com apabila anda mempunyai pertanyaan sekitar budidaya jamur.
Afrida S.